Dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, seddiam nonumy eirmod tempor. invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua. Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadip- scing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua. Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua. Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur.
 

Makna Kemajuan


Solo, bagi sebagian besar pengamat dianggap sebagai potensi dalam banyak hal, khususnya ekonomi. Bagaimana tidak, Solo memiliki perputaran uang tertinggi di wilayah Jawa Tengah. Hal inilah yang kemudian mendorong investasi secara sporadis khususnya mulai tahun 2005 dengan hadirnya berbagai pusat perbelanjaan baru. Lihat saja kota sekecil Solo memiliki paling tidak puluhan pusat belanja baik supermarket maupun mall. Mulai dari Solo Grand Mall, Matahari Singosaren, Pusat Grosir Solo, Rimo, Solo Square, Luwes (2), Beteng, Makro. Kehadiran pusat belanja ini membawa gaya baru bagi masyarakat Solo, padahal berdasarkan data Bapeda, Solo masih merupakan wilayah miskin. Semoga saja munculnya pusat belanja baru ini mendorong kreativitas, bukan semata menyedot dana masyarakat.
Read more

Refreshing ke Jumog dan Kemuning


Hari itu aku disambut dengan ramah oleh Pak Teguh, pengelola Air Terjun Jumog dan Sukuh Cottage di kawasan Karanganyar. Meski lokasi air terjun yang semula belum dikelola dengan baik ini masih terlihat perlu banyak perbaikan, namun berdasarkan catatan jumlah pengunjung yang datang untuk mengunjungi tempat ini cukup banyak. Aku sendiri sudah 3 kali, termasuk hari itu. Setelah mengelilingi sekitar air terjun yang mendapat julukan The Lost Paradism (Surga yang Hilang) ini, aku diajak Pak Teguh naik Sukuh Cottage, yang jarak dari air terjun ini sekitar 400 meter saja. Sungguh indah pemandangan dari Menara pandang yang ada di Cottage ini. Sebagai pelengkap, setelah berbincang sejenak mengenai penginapan ini, akhirnya aku pamit pulang. Dan tak lupa sejenak menikmati Kebun Teh Kemuning yang begitu hijau.
Read more

BUMN Bangun Kemitraan dengan Koperasi & UKM


Hingga saat ini jumlah kredit macet yang berasal dari dana bergulir mencapai 800 milyar. Nilai ini merupakan akumulasi sejak tahun 1989, karena pemerintah belum pernah melakukan penghapusbukuan. Kemacetan ini umumnya disebabkan karena bencana alam, usaha gagal ataupun karena pemilik usaha meninggal dunia. Terkait dengan pinjaman macet tersebut, saat ini masih dipertimbangkan penyelesaiannya oleh pemerintah.
Hal ini disampaikan oleh Parikesit Suprapto, Ph.D., Staf Ahli Menteri Bidang Kemitraan Usaha Kecil disela-sela Pembukaan Pameran Nusantara Expo di Grha Wisata Niaga. “Namun Kemungkinan akan kita hapuskan, kita akan ikuti peraturan perbankan yang ada saat ini. Namun dengan adanya Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2006, yang mengisyaratkan penyelesaian hutang macet dapat dilakukan oleh korporasi akan mempercepat proses jika terjadi kridit macet”.
Sedangkan jumlah dana bergulir tahun ini yang dialokasikan berjumlah 800 milyar, nilai ini naik dari tahun lalu yang hanya 600 milyar. Kenaikan ini seiringan dengan laba yang didapat oleh perusahaan, sehingga alokasi pembinaan pun ikut naik. Hingga saat ini jumlah total dana bergulir yang disalurkan mencapai 5 trilyun yang diberikan untuk lebih dari 400.000 unit usaha kecil.
"BUMN memiliki fungsi ganda yakni tanggungjawab ke pemegang saham dan tanggungjawab ke masyarakat sekitar. Untuk itu, BUMN menggulirkan program kemitraan yang menggulirkan bantuan dan memfasilitasi binaan untuk turut serta dalam berbagai pameran baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu BUMN memberikan bantuan berupa hibah dalam bentuk bina lingkungan yang ditujuakan bagi masyarakat yang mengalami bencana alam".
“Kita juga berharap dengan pameran semacam ini memberikan manfaat yang besar bagi pengusaha dan pengrajin agar dapat tumbuh dengan baik dan mampu memperluas pasar” tambah Parikesit.
Sementara itu, dalam berbagai kesempatan, Walikota Solo, Joko Widodo mengingatkan pentingnya mengikuti pameran sebagai upaya memperluas usaha kita.
Jokowi, sapaan akrab beliau, juga bercerita nostagia masa awal membangun usaha. Jokowi mengawali bisnis pada tahun 1988. Pada tahun 1990, usahanya menjadi salah satu anak angkat (binaan) dari Perum Gas Negara (PNG). "Jadi saya memulai usaha justru dari modal minus, karena modalnya dari menghutang/pinjaman. Pinjaman tersebut saya manfaatkan sebaik mungkin. Hingga perusahaan berkembang dan maju hingga saat ini memiliki karyawan 1.400 orang".
Jokowi memandang pameran memiliki peran tak hanya dalam memasarkan produk namun juga mengetahui posisi produk kita disebelah mana, mulai dari produksinya maupun packagingnya. “Model yang dimiliki peserta lain misalnya akan memberikan inspirasi bagi produk kita. Ketika melihat packaging peserta lain lebih bagus, tentunya kita akan berusaha membuat packaging kita lebih baik”.
Memang benar apa yang diungkapkan di atas, pameran merupakan ajang strategis menjalin kemitraan usaha sekaligus upaya memperkenalkan prodak kita, yang pada akhirnya pesanan atau kerjasama dari mitra yang kita dapatkan. Namun kita juga mesti memilih jenis pameran yang sesuai dengan segmen produk kita. Tujuannya jelas, agar dana yang kita alokasikan untuk pameran sebanding dengan hasil yang kita harapkan.
Read more

Buku Terbaru Mas Safir

Banyak masyarakat yang akhirnya memilih terjun ke dunia usaha setelah menjalani rutinitas sebagai seorang karyawan. Ada banyak alasan, mulai dari kebebasan dalam mengatur waktu, karena kena PHK, keinginan untuk mendapatkan materi (penghasilan) yang lebih besar atau untuk mendapatkan tambahan penghasilan. Namun keinginan memang tak semudah yang dibayangkan. Pengelolaan usaha terkadang menjadi hambatan bagi pemilik usaha. Bisnis mungkin semakin maju dan banyak pelanggannya, namun yang terjadi justru keuntungan yang didapatkan tak mengalami peningkatan.
Setelah diselidiki secara seksama, ternyata banyak sekali pemilik usaha yang mengalami kemajuan dari segi jumlah pelanggan namun jumlah pendapatan atau keuntungan yang didapat jalan ditempat.
Ternyata, menurut Safir Senduk dalam buku yang menjadi best seller ini, banyak pengusaha yang mencampurkan antara keuangan pribadi dengan keuangan usaha. Kenapa banyak orang yang senang mencampur keuangan pribadi dengan keuangan keluarga ? Biasanya penyebabnya ada tiga, yakni karena malas membuka rekening baru sebagai rekening usaha, terbiasa menggunakan satu rekening saja untuk berbagai kepentingan termasuk untuk usaha, atau karena adanya pandangan bahwa uang usaha adalah uang pribadi. Sehingga, penggunaannyapun dicampuradukkan.
Lalu bagaimana mengatasi hal ini. Salah satu solusi yang cukup manjur adalah dengan menggunakan sistem pencatatan akuntansi. Dengan menggunakan sistem pencatatan akuntansi orang akan merasa malu kalau terlalu banyak melakukan prive (pos pengambilan pribadi) karena dapat membuat ‘sejarah akuntansi’ anda ternoda. Makin banyak prive akan makin membuat catatan anda buruk, tentunya akan makin memalukan kita selaku pemilik usaha. Kalau dirasa perlu, dianjurkan menggunakan sofware yang memudahkan pencatatan sistem akuntansi usaha.
Berikan Gaji untuk Diri Sendiri
Memisahkan antara keuangan usaha dengan keuangan pribadi juga harus diikuti komitmen untuk tidak mengambil uang untuk kepentingan pribadi dari pos pemasukan usaha. Kemudian pertanyaan yang muncul, dari manakah kita mengambil uang untuk kepentingan pribadi kita ?
Tentunya ketika mengelola usaha, kita juga merupakan karyawan pada usaha tersebut. Sehingga kita berhak atas gaji. Maka kita dapat memenuhi kebutuhan kita dari gaji yang telah kita tentukan nilainya. Atau kalaupun misalkan terpaksa kita harus mengambil uang dari laci usaha, masukkan dalam catatan yang nantinya akan mengurangi ‘gaji’ yang kita dapatkan.
Menggaji diri sendiri inipun ada aturannya yakni jangan menentukan gaji seenaknya. Buatlah gaji yang sesuai dengan standar gaji karyawan pada jabatan atau posisi yang sama, posisikan kita seoalah-oleh menggaji orang lain.
Tujuan utama dari setiap usaha adalah mendapatkan laba. Laba ini diperoleh dari pendapatan dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Artinya, jika kita setiap bulan pendapatannya 5 juta, sedangkan biaya yang kita keluarkan 4 juta. Maka keuntungan kita adalah 1 juta. Namun bagaiamana kalau kita belum memperoleh laba ?
Pada tahap awal usaha biasanya usaha yang dijalankan tidak langsung mendapatkan laba, bahkan beberapa diantaranya mengalami defisit. Nah apa yang kita lakukan jika mengalami hal ini. Jawabanya jelas, yakni mengurangi pengeluaran sebisa mungkin. Salah satu upaya megurangi pengeluaran ini adalah dengan menekan gaji anda. Menekan gaji bagi kita sendiri ini merupakan salah satu jalan menjaga keseimbangan antara upaya dengan hasil usaha kita.
Selain itu, bagi pemula yang mencoba terjun penuh dalam usaha dianjurkan untuk memiliki investasi selain usaha. Investasi dimaksud merupakan sumber dana cadangan ketika usaha anda belum memberikan laba atau sedang mengalami masalah. Bagi yang memiliki dana lebih dianjurkan untuk memiliki deposito, reksadana, unit link atau properti. Ini adalah investasi yang terbukti bisa diandalkan. Atau dapat juga memilih instrumen investasi lain semisal aset yang dapat disewakan.
Dalam buku setebal 192 halaman ini, Safir banyak memberikan tips seputar pengelolaan usaha khususnya dari segi pengelolaan keuangan. Dalam setiap bahasannya, disajikan beberapa contoh kasus serta langkah praktis yang merupakan pengalaman dari kliennya. Nah, bagi kita yang baru mengawali usaha atau sudah lama menggeluti usaha namun performa usaha anda kurang bagus, buku ini tentunya cukup membantu meroketkan bisnis kita.
Read more

Friendster Teman Lama

Kemarin baru aku inget, bahwa ternyata selama ini justru aku terlalu banyak komunikasi dengan teman-temanku. Namun justru di internet jarang komunikasi dengan teman-teman lamaku di kopma. Paling emailan sama hari, itupun emailnya cuman nerusin email lucu ato motivasi yang didapat dari internet. Selama sejam nyari-nyari akhirnya ketemu friensternya anak-anak kopma. Upik, Atil, Yuli, Hari, Atik, Udin, Prast dkk. Buat kalian semua mendingan kita ngeblong aja, biar bisa curhat lebih banyak. Oh, ya ...buat temen-temen tolong di link kan friensterku di friendster.com/zatno atau blong ini.
Read more

Tentangku

Aku lahir di sebuah kabupaten kecil di Jawa Tengah. Sragen, tapi orang lebih suka mengatakan Solo. toh itu sah-sah saja karena memang ada upaya kerjasama antar wilayah di Solo Raya (Solo, Sukoharjo, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, dan Sragen)) untuk sama - sama menggunakan brand Solo, Spirit of Java.

Menulis sendiri nampaknya sudah menjadi bagian dari hidupku. Terjun ke dunia blong sejak tahun 2001. Berpindah - pindah URL, dan ini adalah yang terakhir selain di solovaganza.co.nr Beberapa tulisan sempat nongol di Solopos, Poskita, Trisula, Media Rakyat, Forsel, dan Tabloid Liga.

O, ya nama lengkapku Suyatno. Pendek dan kurang keren, tapi ndak apa : cuma masalah nama aja kok repot. Saat ini mengelola sebuah agen media cetak punyamedia, sebuah event organizer link kreasinusa, sebuah digital printing & desain gradasi, dan bantu syakaa organizer untuk Islamic Book Fair. Pinginnya tahun 2008 ini sudah menulis buku, doakan ya segera jadi. Bisa dihubungi di (0271) 755-2320 atau 0856 4241 2944. E-mailnya di zatno@plasa.com

Salam dari Solo.
Read more