Dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, seddiam nonumy eirmod tempor. invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua. Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadip- scing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua. Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua. Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur.
 

BUMN Bangun Kemitraan dengan Koperasi & UKM


Hingga saat ini jumlah kredit macet yang berasal dari dana bergulir mencapai 800 milyar. Nilai ini merupakan akumulasi sejak tahun 1989, karena pemerintah belum pernah melakukan penghapusbukuan. Kemacetan ini umumnya disebabkan karena bencana alam, usaha gagal ataupun karena pemilik usaha meninggal dunia. Terkait dengan pinjaman macet tersebut, saat ini masih dipertimbangkan penyelesaiannya oleh pemerintah.
Hal ini disampaikan oleh Parikesit Suprapto, Ph.D., Staf Ahli Menteri Bidang Kemitraan Usaha Kecil disela-sela Pembukaan Pameran Nusantara Expo di Grha Wisata Niaga. “Namun Kemungkinan akan kita hapuskan, kita akan ikuti peraturan perbankan yang ada saat ini. Namun dengan adanya Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2006, yang mengisyaratkan penyelesaian hutang macet dapat dilakukan oleh korporasi akan mempercepat proses jika terjadi kridit macet”.
Sedangkan jumlah dana bergulir tahun ini yang dialokasikan berjumlah 800 milyar, nilai ini naik dari tahun lalu yang hanya 600 milyar. Kenaikan ini seiringan dengan laba yang didapat oleh perusahaan, sehingga alokasi pembinaan pun ikut naik. Hingga saat ini jumlah total dana bergulir yang disalurkan mencapai 5 trilyun yang diberikan untuk lebih dari 400.000 unit usaha kecil.
"BUMN memiliki fungsi ganda yakni tanggungjawab ke pemegang saham dan tanggungjawab ke masyarakat sekitar. Untuk itu, BUMN menggulirkan program kemitraan yang menggulirkan bantuan dan memfasilitasi binaan untuk turut serta dalam berbagai pameran baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu BUMN memberikan bantuan berupa hibah dalam bentuk bina lingkungan yang ditujuakan bagi masyarakat yang mengalami bencana alam".
“Kita juga berharap dengan pameran semacam ini memberikan manfaat yang besar bagi pengusaha dan pengrajin agar dapat tumbuh dengan baik dan mampu memperluas pasar” tambah Parikesit.
Sementara itu, dalam berbagai kesempatan, Walikota Solo, Joko Widodo mengingatkan pentingnya mengikuti pameran sebagai upaya memperluas usaha kita.
Jokowi, sapaan akrab beliau, juga bercerita nostagia masa awal membangun usaha. Jokowi mengawali bisnis pada tahun 1988. Pada tahun 1990, usahanya menjadi salah satu anak angkat (binaan) dari Perum Gas Negara (PNG). "Jadi saya memulai usaha justru dari modal minus, karena modalnya dari menghutang/pinjaman. Pinjaman tersebut saya manfaatkan sebaik mungkin. Hingga perusahaan berkembang dan maju hingga saat ini memiliki karyawan 1.400 orang".
Jokowi memandang pameran memiliki peran tak hanya dalam memasarkan produk namun juga mengetahui posisi produk kita disebelah mana, mulai dari produksinya maupun packagingnya. “Model yang dimiliki peserta lain misalnya akan memberikan inspirasi bagi produk kita. Ketika melihat packaging peserta lain lebih bagus, tentunya kita akan berusaha membuat packaging kita lebih baik”.
Memang benar apa yang diungkapkan di atas, pameran merupakan ajang strategis menjalin kemitraan usaha sekaligus upaya memperkenalkan prodak kita, yang pada akhirnya pesanan atau kerjasama dari mitra yang kita dapatkan. Namun kita juga mesti memilih jenis pameran yang sesuai dengan segmen produk kita. Tujuannya jelas, agar dana yang kita alokasikan untuk pameran sebanding dengan hasil yang kita harapkan.

0 comments: