Dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, seddiam nonumy eirmod tempor. invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua. Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadip- scing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua. Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua. Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur.
 

"Ini Siswa Terbaik Kita"


Ini adalah kisah masa lalu yang akan merubah diriku dimasa depan. Sebuah cerita yang begitu mengesankan (bagiku), ketika guru SMP mengumumkan akan ada pergelaran mahakarya pembacaan puisi oleh W.S. Rendra (alm). Sungguh, begitu perpesona tatkala Bp. Guru Bahasa Inonesia menceritakan sebuah acara pembacaan puisi oleh maestro sastra Indonesia, sembari menunjukkan sebuah poster pertunjukan itu. Namun sayang sang guru tidak mengajak kami untuk melihat pergelaran itu, sehingga kami pun bertanya seberapa hebat pergelaran itu. Maklum kami memang jarang mengikuti acara seperti itu.
Dilain waktu sang guru memberikan pengumuman "penting" tentang hasil tes ujian bahasa Indonesia. Sang Guru memanggil seorang siswa (yang tidak lain adalah aku) sembari berkata "inilah siswa terbaik kita yang memiliki nilai tertinggi untuk pelajaran bahasa Indonesia". Bangga, terlebih sang sang guru memberikan sebuah kamus Bahasa Indonesia (yang pada akhirnya sempat diwariskan kepada kedua adikku). Namun beberapa tahun kemudian setelah lulus SMP, aku justru tidak mengambil studi yang berkaitan dengan sastra. Baru setelah kelas 3 SMA aku terpilih sebagai wartawan sekolah oleh harian di kota Solo. Dan karir ini berlanjut hingga beberapa tahun kemudian.

0 comments: